Senin, 28 Maret 2011

Ganja Bisa Menjadi Obat Nyeri Kronis

Cannabis sativa atau Ganja memang dikenal sebagai salah satu jenis narkotika yang paling banyak beredar dimasyarakat. Namun, memang tidak banyak yang tahu bahwa ganja bisa menjadi obat nyeri kronis serta untuk mengatasi gangguan tidur dan pereda depresi.

Tidak hanya itu, narkotika yang dikenal dengan nama Marijuana itu juga sangat efektif untuk meredakan rasa nyeri pada pasien yang menderita kerusakan saraf. Demikian diungkap oleh Para ahli dari Inggris dalam penelitiannya.

Dalam penelitian itu, mereka dilibatkan 23 orang pasien yang menderita nyeri kronik akibat gangguan pada saraf. Di bawah pengawasan perawat, pasien diminta menghisap rokok ganja dengan dosis 25 mg selama tiga kali sehari selama lima hari kemudian dilanjutkan dengan sembilan hari. Sebagian pasien diberi kandungan aktif ganja tetrahydrocannibinol sejumlah 2,5 persen, 6 persen dan 9,4 persen. Sebagian lagi diberi plasebo.

Ternyata, dalam penelitian tersebut, para pasien yang diberikan ganja dengan tertinggi mengalami pengurangan rasa nyeri yang signifikan dibanding dengan yang mendapat plasebo. Demikian juga dengan gangguan tidur dan kecemasan yang selama ini mereka rasakan, dari sini disimpulkan bahwa sebenarnya ganja bisa menjadi obat nyeri kronis.

Meski demikian, Tony Dickenson, pakar pengobatan nyeri dari University College London mengatakan, pengobatan dengan ganja ini tidak bisa dilakukan secara mandiri oleh pasien. Sebab, untuk menghindari adiksi (kecanduan) ataupun penggunaan dalam dosis yang besar. “Pada dasarnya menghisap obat tidak akan menimbulkan efek psikoaktif seperti jika kita menggunakan ganja dalam jumlah lebih banyak,” katanya.

0 komentar:

Posting Komentar