Retorika Kaum Bijak 1

Hargailah segala yang kau miliki; anda akan memiliki lebih lagi. Jika anda fokus pada apa yang tidak anda miliki, anda tidak akan pernah merasa cukup dalam hal apapun. Be thankful for what you have; you’ll end up having more. If you concentrate on what you don’t have, you will never, ever have enough.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 2

Jika manusia kehilangan sahabatnya, dia akan melihat sekitarnya dan akan melihat sahabat-sahabatnya datang dan menghiburnya…. Akan tetapi apabila hati manusia kehilangan kedamaianya dimanakah dia akan menemukannya, Bagaimanakah dia akan bisa memperolehnya kembali..?

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 3

Hanya seorang yang pemarah yang bisa betul-betul bersabar. Seseorang yang tidak bisa merasa marah tidak bisa disebut penyabar, karena dia hanya tidak bisa marah. Sedangkan seorang lagi yang sebetulnya merasa marah, tetapi mengelola kemarahannya untuk berlaku baik dan adil adalah seorang yang berhasil menjadikan dirinya bersabar. Dan bila Anda mengatakan bahwa untuk bersabar itu sulit, Anda sangat tepat, karena kesabaran kita diukur dari kekuatan kita untuk tetap mendahulukan yang benar dalam perasaan yang membuat kita seolah-olah berhak untuk berlaku melampaui batas.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 4

Anda bertanggung jawab atas kehidupan anda. Anda tidak bisa terus menerus menyalahkan orang lain untuk kesalahan-kesalahan dalam hidup anda. Hidup ini sebenarnya adalah tentang melanjutkan kehidupan itu sendiri. You are responsible for your life. You can’t keep blaming somebody else for your dysfunction. Life is really about moving on.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 5

Hargailah segala yang kau miliki; anda akan memiliki lebih lagi. Jika anda fokus pada apa yang tidak anda miliki, anda tidak akan pernah merasa cukup dalam hal apapun. Be thankful for what you have; you’ll end up having more. If you concentrate on what you don’t have, you will never, ever have enough.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 6

Cara memulai adalah dengan berhenti berbicara dan mulai melakukan. The way to get started is to quit talking and begin doing.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 7

Pikiran kita ibarat parasut, hanya berfungsi ketika terbuka. Minds are like parachutes – they only function when open.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 8

Mereka yang dapat memberi tanpa mengingat, dan menerima tanpa melupakan akan diberkati. Blessed are those that can give without remembering and receive without forgetting.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 9

Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan akhir. Success is a journey, not a destination.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 10

Visi tanpa eksekusi adalah lamunan. Eksekusi tanpa visi adalah mimpi buruk. Vision without execution is a daydream. Execution without vision is a nightmare.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 11

Hargailah segala yang kau miliki; anda akan memiliki lebih lagi. Jika anda fokus pada apa yang tidak anda miliki, anda tidak akan pernah merasa cukup dalam hal apapun. Be thankful for what you have; you’ll end up having more. If you concentrate on what you don’t have, you will never, ever have enough.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 12

Jika manusia kehilangan sahabatnya, dia akan melihat sekitarnya dan akan melihat sahabat-sahabatnya datang dan menghiburnya…. Akan tetapi apabila hati manusia kehilangan kedamaianya dimanakah dia akan menemukannya, Bagaimanakah dia akan bisa memperolehnya kembali..?

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 13

Hanya seorang yang pemarah yang bisa betul-betul bersabar. Seseorang yang tidak bisa merasa marah tidak bisa disebut penyabar, karena dia hanya tidak bisa marah. Sedangkan seorang lagi yang sebetulnya merasa marah, tetapi mengelola kemarahannya untuk berlaku baik dan adil adalah seorang yang berhasil menjadikan dirinya bersabar. Dan bila Anda mengatakan bahwa untuk bersabar itu sulit, Anda sangat tepat, karena kesabaran kita diukur dari kekuatan kita untuk tetap mendahulukan yang benar dalam perasaan yang membuat kita seolah-olah berhak untuk berlaku melampaui batas.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 14

Anda bertanggung jawab atas kehidupan anda. Anda tidak bisa terus menerus menyalahkan orang lain untuk kesalahan-kesalahan dalam hidup anda. Hidup ini sebenarnya adalah tentang melanjutkan kehidupan itu sendiri. You are responsible for your life. You can’t keep blaming somebody else for your dysfunction. Life is really about moving on.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 15

Hargailah segala yang kau miliki; anda akan memiliki lebih lagi. Jika anda fokus pada apa yang tidak anda miliki, anda tidak akan pernah merasa cukup dalam hal apapun. Be thankful for what you have; you’ll end up having more. If you concentrate on what you don’t have, you will never, ever have enough.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 16

Hargailah segala yang kau miliki; anda akan memiliki lebih lagi. Jika anda fokus pada apa yang tidak anda miliki, anda tidak akan pernah merasa cukup dalam hal apapun. Be thankful for what you have; you’ll end up having more. If you concentrate on what you don’t have, you will never, ever have enough.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 17

Jika manusia kehilangan sahabatnya, dia akan melihat sekitarnya dan akan melihat sahabat-sahabatnya datang dan menghiburnya…. Akan tetapi apabila hati manusia kehilangan kedamaianya dimanakah dia akan menemukannya, Bagaimanakah dia akan bisa memperolehnya kembali..?

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 18

Hanya seorang yang pemarah yang bisa betul-betul bersabar. Seseorang yang tidak bisa merasa marah tidak bisa disebut penyabar, karena dia hanya tidak bisa marah. Sedangkan seorang lagi yang sebetulnya merasa marah, tetapi mengelola kemarahannya untuk berlaku baik dan adil adalah seorang yang berhasil menjadikan dirinya bersabar. Dan bila Anda mengatakan bahwa untuk bersabar itu sulit, Anda sangat tepat, karena kesabaran kita diukur dari kekuatan kita untuk tetap mendahulukan yang benar dalam perasaan yang membuat kita seolah-olah berhak untuk berlaku melampaui batas.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 19

Anda bertanggung jawab atas kehidupan anda. Anda tidak bisa terus menerus menyalahkan orang lain untuk kesalahan-kesalahan dalam hidup anda. Hidup ini sebenarnya adalah tentang melanjutkan kehidupan itu sendiri. You are responsible for your life. You can’t keep blaming somebody else for your dysfunction. Life is really about moving on.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 20

Hargailah segala yang kau miliki; anda akan memiliki lebih lagi. Jika anda fokus pada apa yang tidak anda miliki, anda tidak akan pernah merasa cukup dalam hal apapun. Be thankful for what you have; you’ll end up having more. If you concentrate on what you don’t have, you will never, ever have enough.

Selanjutnya

Join The Community

Rabu, 07 Maret 2012

MERUNTUHKAN BUDAYA PATRIARKHI LEWAT ILMU MEDIS


 Detail Buku :

Judul: WHY MEN DIE FIRST
Penulis : Marianne J. Legato
Penerbit : Daras Books
Tahun Terbit : Cetakan I, Januari 2010
Tebal: 282 halaman


Resensi Buku :

Budaya patriarkhi meyakini laki-laki sebagai mahluk superior daripada perempuan. Namun, Marianne J. Legato, professor dari Colombia University membantah tesis itu lewat buku ini. Ia menyimpulkan, laki-laki secara medis tidak lebih superior daripada perempuan. Sebab sifat alamiah laki-laki rapuh dan sebagian besar meninggal lebih cepat dibandingkan dengan perempuan.

Penyakit jantung yang diderita laki-laki lanjut usia merupakan salah satu penyebabnya. Namun, pada usia muda-pun, “pintu” kematian datang lebih cepat melalui beberapa penyakit, seperti kanker, depresi, stres, dan penuaan dini.

Salah satu penyebab biologisnya adalah gen. Kaum hawa memiliki dua kromosom X, sedangkan laki-laki hanya satu. Akibatnya, cacat bawaan yang terkandung dalam mutasi salah satu kromosom bisa di-cover oleh kromosom yang lain.

Hasil penelitiannya juga membuktikan betapa sistem kekebalan tubuh pada mereka sangat rentan. Laki-laki memiliki kemungkinan terserang penyakit jantung koroner pada pertengahan usia 30-an tahun, 15, sampai 20 tahun lebih awal daripada perempuan. Kaum adam juga memiliki kemungkinan meninggal akibat penyakit dua kali lebih besar dibandingkan dengan perempuan.

Penelusuran William R. Hazzard, Ketua Department of Internal Medicine di Bowman Gray School of Medicine of Wake Forest University, Winston-Salem, North Carolina, menyimpulkan hal sama. Cuma, penelitianya tidak semata fokus pada manusia, melainkan juga pada binatang (zoologi). Terbukti, umur jantan pada kera, burung kenari, katak, dan lainya jauh lebih pendek dari betina. William mengklaim, temuanya itu juga merupakan hal yang universal dalam zoologi.

Resensi Buku "Prinsip Umum Dan Dasar Farmakologi"


Detail Buku :
 
ISBN : 979-420-343-2
Penulis : Moh. Anief
Penerbit : GMUP
Tahun Terbit : 2004
Cetakan : Ke-3
Colation : 147
Tahun Terbit : 2004
Harga : Rp. 14,500.00


Resensi Buku :

Buku ini dimaksudkan sebagai buku acuan dalam pendidikan Sekolah Perawat Kesehatan dan isinya disesuaikan dengan silabus mata pelajaran Farmakologi/Far­masi yang telah ditentukan. Dalam buku ini diuraikan secara prinsip dan dasar tentang :
  1. Sejarah farmasi dan kedokteran.
  2.  Apakah yang disebut obat?
  3. Ilmu-ilmu yang mempelajari masalah penggunaan obat.
  4. Prinsip umum dalam farmakologi
  5. Macam-macam bentuk obat dan rute penggunaan.
  6. Apa pengaruh badan terhadap obat dengan kata lain obat akan mengalami proses ADME di dalam badan.
  7. Penggolongan obat berdasarkan kha­siat dan penggunaannya dan penggo­longan obat berdasar kelas terapi.
  8. Peranan pemerintah dalam mengatur lalu lintas obat meliputi : Kebijaksanaan dalam pengem­bangan obat oleh Pemerintah dan penggolongan obat menurut Perun­dang-undangan farmasi beserta cara memperoleh dan tempat pen­jualan obat.
  9. Uraian tuntunan apa yang perlu diper­hatikan sebelum menggunakan obat.  

Selasa, 06 Maret 2012

MENJADI FARMASIS PROFETIK

Dalam profesi farmasi, dikenal istilah “Seven Star Pharmacist”, sebuah pedoman karakter seorang farmasis dalam menjalankan profesinya, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur profesi kefarmasian. Namun, kondisi praktek profesi kefarmasian di lapangan memperlihatkan fenomena yang berbeda. Salah satu penyebabnya mungkin dikarenakan krisis keteladanan. Tanpa menafikan bertaburannya profesi kefarmasian yang berdedikasi pada tugasnya, adalah sebuah kenyataan bahwa krisis keteladanana adalah salah satu krisis yang tengah menimpa. Kita sangat membutuhkan seorang figur teladan untuk diikuti dan dicontoh.
 
Seorang penulis terkenal, Michael H. Hart, menempatkan Nabi Muhammad SAW pada posisi pertama dalam daftar tokoh-tokoh berpengaruh sepanjang sejarah. Maka seorang farmasis sebenarnya dapat pula mengambil pelajaran dari keteladanan Beliau. Menjadi farmasis profetik (prophet = nabi), farmasis yang meneladani Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan profesinya. Ketika dikaitkan dengan pedoman “Seven Star Pharmacist”, maka keteladanan Nabi Muhammad SAW adalah mata air keluhuran yang menyimpan pelajaran-pelajaran yang dapat digali.

  1. Leader : Leader disini diartikan bahwa seorang farmasis harus memiliki karakter seorang pemimpin. Kepemimpinan sangat berkaitan dengan kesadaran akan arti diri, dan penetapan tujuan bersama. Kepemimpinan memiliki 2 fungsi dasar, yaitu fungsi administrasi dan fungsi sebagai top manajemen. Fungsi administrasi yakni mengadakan formulasi kebijaksanaan administrasi dan menyediakan fasilitasnya. Sedangkan fungsi sebagai top manajemen yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling, dan sebagainya. Ki Hajar Dewantara berkata bahwa pemimpin itu haruslah “ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani” yang artinya di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan.
  2. Decision Maker : Decision Maker disini diartikan bahwa seorang farmasis harus dapat mengambil dengan bijak, tepat, dan cepat. Seperti kata mantan presiden Jusuf Kalla “Lebih Cepat Lebih Baik”. Pengambilan keputusan ini haruslah memerlukan kemampuan untuk memahami persoalan yang utuh, kemampuan menentukan keputusan di antara pilihan-pilihan, serta ketegasan atas keputusan yang telah diambil atau dengan kata lain bahwa seorang farmasis haruslah memiliki kemampuan untuk menganalisis masalah dan mencari jalan pemecahan dari masalah tersebut (problem solving).
  3. Communicator : Communicator disini diartikan bahwa seorang farmasis harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik harus mencakup perkataan yang jelas dan ringkas. Memberikan konsultasi, informasi, dan edukasi dengan cara yang bijak. Salah satu komunikasi yang penting adalah kemampuan mendengar, mendengar untuk mengerti, mengerti kondisi pasien seutuhnya.
  4. Teacher : Teacher disini diartikan bahwa seorang farmasis harus mendidik calon farmasis atau farmasis muda. Pembinaan pada penerus harus terus dilakukan. Regenerasi profesi kefarmasian adalah sesuatu yang haruslah berjalan, bagaimana seorang farmasis mengarahkan dan membimbing calon farmasis/farmasis muda dalam mengembangkan diri. Idealnya bahwa seorang farmasis mampu mengkolaborasikan potensi-potensi para calon farmasis/farmasis muda menjadi prestasi-prestasi puncak.
  5. Long Life Learner : Long Life Learner disini diartikan bahwa seorang farmasis harus senantiasa mengembangkan sikap mencari ilmu sepanjang hayat. Idealnya bahwa seorang farmasi harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu kefarmasian, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta semangat untuk terus belajar seumur hidup.
  6. Care Giver : Care Giver disini diartikan bahwa seorang farmasis harus memberikan pelayanan dan perhatian kepada sesama. Seorang farmasis mampu mengembangkan sikap altruis dalam menjalankan profesi, meningkatkan “Quality Of Life” masyarakat, serta mengedepankan aspek sosial daripada aspek bisnis dalam berprofesi.
  7. Manager : Manager disini diartikan bahwa seorang farmasis harus memiliki kemampuan manajerial yang baik dalam mengelola beragam sumber daya yang tersedia. Farmasis yang sebenarnya haruslah mampu menempatkan seseorang pada posisi yang sesuai dengan potensinya, mampu mengatur perencanaan pengadaan invetaris, dan mampu megatur skala prioritas dalam pengaturan jadwal kegiatan.
(tulisan ini diperbaharui dari sumbernya www.ikatanapotekerindonesia.com)

"KONSEP DASAR FARMAKOLOGI : Panduan Untuk Mahasiswa, Edisi 3"


Judul Asli :
Basic Concepts In Pharmacology : A Student’s Survival Guide, 3th ed.

KONSEP DASAR FARMAKOLOGI : Panduan Untuk Mahasiswa, Edisi 3
Alih Bahasa : dr. Huriawati Hartanto
Editor Edisi Bahasa Indonesia : July Manurung, S.Si., Apt.
Copy Editor : Daniel Letare Purba, A.Md.Pb.

Hak Cipta Terjemahan Indonesia
© 2006 Penerbit Buku Kedokteran EGC
P.O. Box 4276/Jakarta 10042
Telepon : 6530 6283
Anggota IKAPI


Keunggulan Buku :

  1. Mengatur dan meringkas yang perlu anda ketahui.
  2. Menyederhanakan proses belajar dengan menyajikan obat-obat berdasarkan penggolongannya.
  3. Menjelaskan hal-hal terpenting yang perlu anda ketahui tentang setiap golongan obat.
  4. Menekankan konsep utama dan defenisi.
  5. Memungkinkan anda menguji tingkat kompetensi dan kebutuhan belajar anda sendiri.
  6. Memuat banyak kotak ringkasan, ilustrasi, dan tabel yang menyoroti informasi-informasi terpenting.

INFO PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I 2012

Disampaikan kepada mahasiswa-mahasiswi yang memprogram mata kuliah Kimia Organik I 2012 untuk melihat info di bawah ini :

A.    Nama-Nama Asisten Pendamping Praktikum Kimia Organik I 2012 (download di sini)
B.     Nama-Nama Judul Perobaan Praktikum Kimia Organik I 2012 (download di sini)
C.     Peraturan Praktikum Kimia Organik I 2012 (downloaddi sini)
D.    Format Penulisan Jurnal Praktikum Kimia Organik I 2012 (download di sini)
E.     Format Penulisan Laporan Lengkap Praktikum Kimia Organik I  2012 (downloaddi sini)
F.      Contoh sampul jurnal dan laporan praktikum (downloaddi sini)

Sabtu, 03 Maret 2012

EFEK ANTIHIPERGLIKEMIA INFUSA KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN

Oleh :
Farida Hayati, Sitarina Widyarini, Helminawati Helminawati


ABSTRAK


Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek antihiperglikemia infusa kangkung darat (Ipomoea reptans P.) pada mencit Swiss jantan yang diinduksi streptozotocin (STZ) dengan parameter pengukuran kadar glukosa darah puasa (KGDP) dan berat badan. Sebanyak 30 ekor mencit Swiss jantan berat 20 - 30 g dibagi menjadi 6 kelompok (N=5), Kelompok I (kontrol normal) yang tidak diberi perlakuan. Kelompok II (kontrol negatif) diberi STZ dosis 40mg/kgbb secara intraperitoneal selama 5 hari berturut-turut. Kelompok III (kontrol positif) diberi metformin 3,9 mg/20 g BB. Kelompok IV;V;VI diberi infusa kangkung darat dosis 44,64 mg/20 g BB; 89,28 mg/20 g BB; 178,56 mg/20 g BB. Kangkung darat diberikan secara p.o selama 7 hari berturut-turut yaitu pada hari ke-13 sampai hari ke-19 setelah pemberian STZ. Pengukuran KGDP pada hari ke-0 (sebelum pemberian STZ), hari ke-13, hari ke-20 dengan cara diambil darah secukupnya melalui ekor mencit Swiss jantan yang sudah dipuasakan sebelumnya dan diukur menggunakan glukotest. Data dianalisis dengan analysis of covarian (ANCOVA) dan analysis of varian (ANOVA) (p=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan mencit diabetes rata-rata mengalami kenaikan dibandingkan kelompok kontrol normal sebesar 0,2g/hari dan mencit Swiss jantan mengalami penurunan KGDP setelah diberikan infusa kangkung darat (Ipomea reptans P.) dosis 44,64 mg/20 g BB; 89,28 mg/20 g BB; 178,56 mg/20 g BB sebesar 21,27%; 34,44%; 31,18%.

Kata kunci:
kadar glukosa darah puasa (KGDP), kangkung darat (Ipomea reptans Poir), metformin, streptozotocin (STZ).

KARAKTERISASI DISPERSI PADAT IBUPROFEN-SSG (Sodium Starch Glycolat) DENGAN TEKNIK KNEADING

Oleh :
Bambang Hernawan Nugroho, Nugroho Dewi, Yandi Syukri



ABSTRAK
 
Ibuprofen merupakan Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS). Salah satu permasalahan yang dimiliki oleh ibuprofen ialah ibuprofen praktis tidak larut dalam air. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kelarutan ibuprofen dalam sistem dispersi padat dengan teknik kneading. Dispersi padat dengan teknik kneading dan campuran fisik disiapkan dengan perbandingan ibuprofen-Sodium Starch Glycolate (SSG) 1:1, 1:2, 1:3, dan 1:4 b/b. Dispersi padat dengan teknik kneading disiapkan dengan pembuatan pasta menggunakan pelarut air dan etanol 96%, yang kemudian dikeringkan dengan oven pada suhu 50°C selama 24 jam. Interaksi dispersi padat dianalisis dengan spektrofotometer inframerah, dan uji disolusi dilakukan dengan metode keranjang dengan medium disolusi berupa dapar fosfat pH 7,2 dengan kecepatan putar 100 rpm pada suhu 37° ± 0,5°C selama 60 menit. Karakterisasi dispersi padat dilakukan berdasarkan uji spektrofotometri inframerah, uji disolusi, dan uji ukuran partikel. Parameter uji disolusi yang digunakan pada penelitian ini adalah Dissolution Efficiency (DE10, DE30, dan DE60). Data yang didapatkan dari uji tersebut dianalisis secara statistik menggunakan one way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil uji spektra inframerah menunjukkan bahwa ada pergeseran dalam spektra dari dispersi padat maupun campuran fisik. Hasil tersebut menandakan adanya interaksi antara ibuprofen dan SSG. Hasil uji disolusi menunjukkan bahwa peningkatan jumlah SSG sebagai pembawa dapat menurunkan kelarutan dispersi padat dengan teknik kneading. Untuk campuran fisik, peningkatan jumlah SSG dapat meningkatkan kelarutan sampai level tertentu, dan selanjutnya mengalami penurunan kelarutan. Hasil uji disolusi terbaik diperoleh dari formula campuran fisik 1:1, dengan selisih nilai DE60 sebesar 12,23 dibandingkan dengan ibuprofen murni.

Kata kunci: disolusi, dispersi padat, ibuprofen, SSG, teknik kneading