Minggu, 27 Maret 2011

MINYAK MENGUAP

Minyak Menguap adalah substansi yang menyebabkan atau menimbulkan bau dari bermacam-macam bagian dari tanaman. Ahli botani mendefenisikan minyak menguap sebagai sekret tanaman yang mempunyai bau intensif dan dilokalisasi dalam tempat-tempat tertentu.

Pada umumnya minyak menguap tidak dapat bercampur dengan air tetapi kelarutannya dalam air cukup untuk meninggalkan baunya, didalam air dan aqua aromatica, dibanding dengan minyak lemak, minyak menguap sangat berbeda baik didalam sifat-sifat fisika dan kimianya.

Hampir semua minyak menguap terdiri dari campuran senyawa-senyawa kimia yang sangat kompleks dan mempunyai susunan kimiawi yang bermacam-macam, hampir setiap tipe senyawa, organik dapat ditemukan dalam minyak menguap seperti hidrokarbon-hidrokarbon, alkohol, keton-keton aldehida-aldehida, eter-eter, oksida-oksida, ester-ester dan lain-lain. Hanya sedikit minyak menguap yang komponen tunggal dalam persentase tinggi.

Sifat-sifat umum minyak menguap; Pada dasarnya berwarna, terutama kalau baru diekstraksi tetapi kalau disimpan lama kelamaan warnanya bertambah tua, oleh karena oksidasi atau timbulnya oksidasi.

Cara memperoleh minyak menguap yaitu:
  1. Minyak menguap Resin: kebanyakan diperoleh dengan penyulingan dari uap air dari bagian-bagian tanaman yang mengandung minyak menguap, sedangkan metode tergantung dari bahan bakunya.
  2. Minyak menguap Glikosida: dapat diperoleh dengan hidrolisa enzimatik dari pada glikosida-glikosida.
  3. Penyulingan biasa atau penyulingan destruksi, suatu bahan dipanasi sampai titik didihnya dan uapnya akan mengkondensasi dan dikumpulkan dibejana kondensasi.
  4. Beberapa minyak menguap, meskipun dapat disuling pada tekanan atmosfir tanpa terurai, kebanyakan disuling dengan pengurangan tekanan.
  5. Sebagian minyak menguap tidak disuling karena mengalami peruraian maka dari itu biasanya minyak menguap tersebut diperoleh dengan cara pemerasan, biasanya dipakai untuk memperoleh minyak menguap yang tidak tahan pemanasan.
  6. Cara lain berupa ekstraksi untuk pembuatan minyak menguap pada penyulingan terurai atau karena hanya sedikit sekali kadarnya didalam tanaman.
Klasifikasi dari minyak menguap adalah tidak mudah, oleh karena merupakan campuran dari banyak. Isi khasiat yang kita gunakan adalah klasifikasi berdasarkan struktur kimiawi dari isi utama yaitu isi yang terdapat dalam jumlah yang paling banyak dan merupakan isi berkhasiat. Minyak menguap digunakan secara farmasetis, atas dasar ini maka minyak menguap dapat dibedakan sebagai berikut:

  1. Minyak Menguap HidrokarbonMinyak menguap ini tidak mengandung komponen yang mempunyai gugus fungsional, maka hidrokarbon terdapat hampir dalam semua minyak menguap yang terdiri dari terpen-terpen yang tidak mengandung oksigen, seskuiterpen dan diterpen. Identifikasi minyak menguap hidrokarbon, terutama ditetapkan dengan mengukur bobot jenis, indeksbias atau dengan rotasi optisnya. Komponen-komponen hidrokarbon yang terdapat dalam minyak menguap yaitu Hidrokarbon alifatik (asiklik) dan Hidrokarbon aromatik. Simplisia yang mengandung Minyak menguap Hidrokarbon, misalnya: cubebae fructus, piper nigri fructus, dan piperis folium.
  2. Minyak Menguap AlkoholAlkohol-alkohol yang sering terdapat didalam minyak menguap dapat digolongkan dalam Alkohol asiklik, alkohol terpen dan alkohol seskuiterpen. Alkohol-alkohol terpen terpenting adalah mentol dari oleum(menthae pipirites) dan bornaol(suatu terpen alkohol disiklik dari borneo camphor)sedangkan dari seskuiterpen alkohol adalah santalol (minyak sandalwood dan gingerol). Simplisia yang mengandung minyak menguap alkohol, misalnya: zingiberis rhizoma, galangae rhizoma, curcuma domesticae rhizoma, dan santali lignum.
  3. Minyak Menguap AldehidAldehid yang terdapat dalam minyak menguap terdiri dari aldehida asiklik dan siklik. Simplisia minyak menguap yang mengandung Aldehid, misalnya: citri fructus cortex, auranti amari cortex, dan cinnamomi cortex.
  4. Minyak Menguap KetonSenyawa-senyawa keton yang terdapat di dalam minyak menguap yaitu  terdiri dari (1). Keton terpen monosiklik seperti menton, karvo, piperito, pulegon dan diosfenol, (2). Keton bisiklik seperti kamfenon dan thuion, (3). Keton non terpen seperti iron. Simplisia minyak menguap yang mengandung Keton, misalnya: camphora (camfer) dan borneo camphor.
  5. Minyak Menguap FenolMinyak  menguap fenol dibagi dalam dua jenis senyawa fenol yaitu  terdapat dialam dan yang terbentuk sebagai hasil penyulingan destkruktif dari bagian tanaman. Simplisia minyak menguap yang mengandung Fenol, misalnya: thymi herba, sarpilli herba, monarda, dan anisi fructus.
  6. Minyak Menguap Eter-Fenolik Di alam minyak menguap eter-fenolik terdapat senyawa-senyawa seperti anatol dan safrol, dapat juga ditemukan turunan safrol dalam minyak menguap seperti miristisin dan apiol. Simplisia minyak menguap yang mengandung Eter-Fenolik, misalnya: oleum anisi, foeniculum fructus, myristicae semen, dan macis moca.
  7. Minyak Menguap OksidaEukaliptol (sineol) terdapat dalam tanaman eucalyptus dan juga disebut kayu putol oleh karena terdapat juga didalam tanaman kayu putih. Senyawa oksida lain adalah askaridol yang merupakan dioksida dari semen, yang merupakan isi aktif dari oleum chenopodii. Simplisia minyak menguap yang mengandung Oksida, misalnya: eucaliptii folium, oleum cayuputi, dan chenopodii ambrosioidis herba.
  8. Minyak Menguap EsterMinyak menguap Ester yang terdapat dalam minyak menguap sangat banyak jenisnya, tetapi yang umum terdapat adalah ester asetat dari terpineol, borneol dan geraniol. Senyawa lain yang terdapat dalam minyak menguap adalah senyawa alil-isotiosianat didalam minyak mosterd metil salisilat didalam oleum gaultheriae. Simplisia minyak menguap yang mengandung Ester, misalnya: rosmarini folium, lavadulas flos, valerinae rhizoma, dan lavender oil.

0 komentar:

Posting Komentar