Retorika Kaum Bijak 1

Hargailah segala yang kau miliki; anda akan memiliki lebih lagi. Jika anda fokus pada apa yang tidak anda miliki, anda tidak akan pernah merasa cukup dalam hal apapun. Be thankful for what you have; you’ll end up having more. If you concentrate on what you don’t have, you will never, ever have enough.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 2

Jika manusia kehilangan sahabatnya, dia akan melihat sekitarnya dan akan melihat sahabat-sahabatnya datang dan menghiburnya…. Akan tetapi apabila hati manusia kehilangan kedamaianya dimanakah dia akan menemukannya, Bagaimanakah dia akan bisa memperolehnya kembali..?

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 3

Hanya seorang yang pemarah yang bisa betul-betul bersabar. Seseorang yang tidak bisa merasa marah tidak bisa disebut penyabar, karena dia hanya tidak bisa marah. Sedangkan seorang lagi yang sebetulnya merasa marah, tetapi mengelola kemarahannya untuk berlaku baik dan adil adalah seorang yang berhasil menjadikan dirinya bersabar. Dan bila Anda mengatakan bahwa untuk bersabar itu sulit, Anda sangat tepat, karena kesabaran kita diukur dari kekuatan kita untuk tetap mendahulukan yang benar dalam perasaan yang membuat kita seolah-olah berhak untuk berlaku melampaui batas.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 4

Anda bertanggung jawab atas kehidupan anda. Anda tidak bisa terus menerus menyalahkan orang lain untuk kesalahan-kesalahan dalam hidup anda. Hidup ini sebenarnya adalah tentang melanjutkan kehidupan itu sendiri. You are responsible for your life. You can’t keep blaming somebody else for your dysfunction. Life is really about moving on.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 5

Hargailah segala yang kau miliki; anda akan memiliki lebih lagi. Jika anda fokus pada apa yang tidak anda miliki, anda tidak akan pernah merasa cukup dalam hal apapun. Be thankful for what you have; you’ll end up having more. If you concentrate on what you don’t have, you will never, ever have enough.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 6

Cara memulai adalah dengan berhenti berbicara dan mulai melakukan. The way to get started is to quit talking and begin doing.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 7

Pikiran kita ibarat parasut, hanya berfungsi ketika terbuka. Minds are like parachutes – they only function when open.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 8

Mereka yang dapat memberi tanpa mengingat, dan menerima tanpa melupakan akan diberkati. Blessed are those that can give without remembering and receive without forgetting.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 9

Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan akhir. Success is a journey, not a destination.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 10

Visi tanpa eksekusi adalah lamunan. Eksekusi tanpa visi adalah mimpi buruk. Vision without execution is a daydream. Execution without vision is a nightmare.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 11

Hargailah segala yang kau miliki; anda akan memiliki lebih lagi. Jika anda fokus pada apa yang tidak anda miliki, anda tidak akan pernah merasa cukup dalam hal apapun. Be thankful for what you have; you’ll end up having more. If you concentrate on what you don’t have, you will never, ever have enough.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 12

Jika manusia kehilangan sahabatnya, dia akan melihat sekitarnya dan akan melihat sahabat-sahabatnya datang dan menghiburnya…. Akan tetapi apabila hati manusia kehilangan kedamaianya dimanakah dia akan menemukannya, Bagaimanakah dia akan bisa memperolehnya kembali..?

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 13

Hanya seorang yang pemarah yang bisa betul-betul bersabar. Seseorang yang tidak bisa merasa marah tidak bisa disebut penyabar, karena dia hanya tidak bisa marah. Sedangkan seorang lagi yang sebetulnya merasa marah, tetapi mengelola kemarahannya untuk berlaku baik dan adil adalah seorang yang berhasil menjadikan dirinya bersabar. Dan bila Anda mengatakan bahwa untuk bersabar itu sulit, Anda sangat tepat, karena kesabaran kita diukur dari kekuatan kita untuk tetap mendahulukan yang benar dalam perasaan yang membuat kita seolah-olah berhak untuk berlaku melampaui batas.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 14

Anda bertanggung jawab atas kehidupan anda. Anda tidak bisa terus menerus menyalahkan orang lain untuk kesalahan-kesalahan dalam hidup anda. Hidup ini sebenarnya adalah tentang melanjutkan kehidupan itu sendiri. You are responsible for your life. You can’t keep blaming somebody else for your dysfunction. Life is really about moving on.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 15

Hargailah segala yang kau miliki; anda akan memiliki lebih lagi. Jika anda fokus pada apa yang tidak anda miliki, anda tidak akan pernah merasa cukup dalam hal apapun. Be thankful for what you have; you’ll end up having more. If you concentrate on what you don’t have, you will never, ever have enough.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 16

Hargailah segala yang kau miliki; anda akan memiliki lebih lagi. Jika anda fokus pada apa yang tidak anda miliki, anda tidak akan pernah merasa cukup dalam hal apapun. Be thankful for what you have; you’ll end up having more. If you concentrate on what you don’t have, you will never, ever have enough.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 17

Jika manusia kehilangan sahabatnya, dia akan melihat sekitarnya dan akan melihat sahabat-sahabatnya datang dan menghiburnya…. Akan tetapi apabila hati manusia kehilangan kedamaianya dimanakah dia akan menemukannya, Bagaimanakah dia akan bisa memperolehnya kembali..?

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 18

Hanya seorang yang pemarah yang bisa betul-betul bersabar. Seseorang yang tidak bisa merasa marah tidak bisa disebut penyabar, karena dia hanya tidak bisa marah. Sedangkan seorang lagi yang sebetulnya merasa marah, tetapi mengelola kemarahannya untuk berlaku baik dan adil adalah seorang yang berhasil menjadikan dirinya bersabar. Dan bila Anda mengatakan bahwa untuk bersabar itu sulit, Anda sangat tepat, karena kesabaran kita diukur dari kekuatan kita untuk tetap mendahulukan yang benar dalam perasaan yang membuat kita seolah-olah berhak untuk berlaku melampaui batas.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 19

Anda bertanggung jawab atas kehidupan anda. Anda tidak bisa terus menerus menyalahkan orang lain untuk kesalahan-kesalahan dalam hidup anda. Hidup ini sebenarnya adalah tentang melanjutkan kehidupan itu sendiri. You are responsible for your life. You can’t keep blaming somebody else for your dysfunction. Life is really about moving on.

Selanjutnya

Retorika Kaum Bijak 20

Hargailah segala yang kau miliki; anda akan memiliki lebih lagi. Jika anda fokus pada apa yang tidak anda miliki, anda tidak akan pernah merasa cukup dalam hal apapun. Be thankful for what you have; you’ll end up having more. If you concentrate on what you don’t have, you will never, ever have enough.

Selanjutnya

Join The Community

Sabtu, 10 Maret 2012

Doktrin : "SENIOR TIDAK PERNAH SALAH"

Sebuah doktrin yang sering didengar ketika masuk di dunia kampus maupun sekolah dan hal ini juga sering dijumpai saat pembekalan di sebuah organisasi , lalu pernakah terpikir maksud dan tujuan pasal pertama yang berbunyi “Senior Tidak Perna Salah”. Jika kita membuka pikiran dan sedikit menganalisa kata-kata tersebut membuat saya sedikit memahami maksud dari pasal tersebut. Jika kita memahami dan merenungi pasal tersebut memang sebenarnya senior tidak perna salah, tetapi jika membaca pasal kedua maka sangat jelas bahwa sebenarnya senior adalah orang-orang yang banyak melakukan kesalahan. Tapi pasal pertama itu lah yang menjadikan senior bagaikan orang-orang yang paling benar dan sempurna baik dalam perbuatan dan kata-kata.

Sebuah hal yang luar biasa yang sering diceritakan senior ketika kita telah masuk dan berproses dalam sebuah komunitas, baik itu adalah lingkungan kampus atau pun organisasi adalah salah satu doktrin yang mereka lakukan untuk menunjukkan bahwa mereka adalah orang-orang yang lebih baik dari kita dan seakan apa yang kita lakukan jauh lebih buruk dari apa yang mereka lakukan, sebenarnya hal ini memiliki nilai positif  yang dapat memotivasi kita untuk berbuat lebih baik dari sejarah hidup yang mereka ceritakan, akan tetapi sebahagian senior memanfaatkan hal tersebut  untuk membuat kita sebagai juniornya percaya dengan mereka dan selanjutnya ketika mereka melakukan hal yang salah, kita akan terlarut dalam sandiwara yang sebelumnya telah mereka buat karena yang kita pikirkan mereka adalah sosok luar biasa yang sempurna. Disinilah kita dituntut untuk lebih cerdas dalam menerima sumbangsi apapun bentukya yang terkadang kotor tetapi terlihat bersih dan menjadikan kita sebagai budak yang meraka manfaatkan untuk mendapatkan sebuah kepntingan pribadi mereka. Oleh karena itu untuk menjadi diri sendiri dan menyadari sebuah hal yang tidak lurus jangan terlalu mengharapkan penyadaran dari orang lain tapi renungkanlah setiap perkataan dan perbuatan dari orang lain agar tidak terlalu lama terjebak dalam sebuah proses pembodohan.

Tidak menginginkan juniornya lebih cerdas
Sifat senior yang beragam adalah salah satu hal yang membingungkan junior ketika berhadapan dengan mereka, tidak dapat dihapuskan juga banyak senior yang memberikan hal terbaik dalam mendidik juniornya untuk dapat berfikir dan berbuat lebih baik, akan tetapi ada satu tipe senior yang tidak menginginkan juniornya lebih cerdas dari mereka, karena ketakutan yang mereka rasakan apa bila juniornya menjadi cerdas adalah pembrontakan yang dilakukan junior saat seorang senior melakukan dan mengarahkan hal yang salah atau rasa malu apabila gagasan yang juniornya miliki lebih baik dari apa yang mereka miliki. Pemikiran seperti ini lah yang seharusnya disadari oleh para junior bahwa senior yang benar-benar tulus adalah senior yang memberikan didikan moral dan sumbangsi pemikiran untuk juniornya agar juniornya dapat berpikir lebih baik dari mereka, bukannya menghalangi berkembangnya potensi juniornya karena tidak ingin dikalahkan oleh juniornya, padahal jika ini terus dilakukan oleh seorang senior maka akan sangat berpengaruh pada kemunduran kelompok yang dinaunginya, oleh karena itu  hal ini yang menuntut kita untuk berpikir lebih cerdas dan merenungkan segalah masukan yang diberikan siapapun untuk kita.

Tidak bisa dipungkiri bahwa orang yang lebih tua akan lebih sering iri melihat pencapaian orang yang lebih mudah dan orang yang lebih tua sering menundukkan kepala melihat keberhasilan si muda. Tetapi kita juga jangan melakuka rekayasa pemikiran dengan mengatakan seluruh senior bersifat seperti itu, kita juga tidak dapat memungkiri bahwa masih banyak senior yang benar-benar tulus mendidik juniornya untuk lebih baik dari apa yang perna mereka lakukan. Ini adalah fenomena yang sering terjadi dalam sebuah komunitas baik itu lingkungan formal maupun non formal, disinilah sebagai seorang yang ingin belajar dari pengalaman dan mendambakan kecerdasan dalam diri, kita harus lebih pandai mangenalisa setiap apa yang kita ikuti, apakah itu untuk kemajuan ataukah akan menjadikan kita sebagai anak panah untuk mendapatkan kepentingan yang menjadi ambisi mereka. 

Sumber : Lihat disini

Rabu, 07 Maret 2012

Resensi Buku : "KIMIA MINYAK ATSIRI"




Detail Buku :


ISBN 979-420-551-6
Penulis Hardjono Sastrohamidjojo
Penerbit GMUP
Tahun Terbit 2004
Cetakan Ke-1
Colation 246
Tahun Terbit 2004
HargaRp. 55,000.00


Resensi Buku :

Tak bakal ada yang menduga bahwa pabrik methanol yang diisolasi dari bahan alam di Hokaido, Jepang, ditutup. Tak biasanya, memang, pabrik methanol di Jepang ditutup. Tak tanggung-tanggung, pabrik itu ditutup dan kini menjadi sebuah museum. Tetapi, begitu kita mengetahui alasannya methanol alam kalah bersaing dengan methanol sintesis kita pun jadi mafhum.

Kalau buku ini bercerita tentang pembuatan minyak atsiri dari isolasi, konversi dan identifikasi komponen aktif tumbuhan yang bisa dijadikan bahan dasar parfum dan obat-obatan, bukan berarti penulisnya tidakm peduli dengan perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir. Dia mengerti persis bahwa alam Indonesia kaya dengan tumbuhan yang bisa menghasilkan minyak atsiri. Dia juga paham bahwa minyak atsiri sejak lama diekspor ke luar negeri. Dia bahkan prihatin, yang diekspor itu, sebagian besar, masih terbatas dalam bentuk bahan dasar. Bertolak dari sini, dia ingin membagi pengetahuan dan pengalamannya tentang bagaimana memberikan comparative advantage terhadap minyak atsiri yang akan diekspor.

Karena keinginan penulis untuk menjadikan buku ini sangat bermanfaat, maka pembahasan buku ini sangat komprehensif. Tidak heran bila kalangan ahli kimia menilai bahwa buku ini memperluas khasanah keilmuan, terutama pada bidang isolasi senyawa bahan alam, sintesis senyawa organik dan analisis kimia intrumentasi. Selanjutnya mereka merekomendasikan bahwa buku ini pantas dijadikan buku-buku acuan bagi mahasiswa dan dosen yang menekuni berbagai disiplin ilmu seperti ilmu Kimia, Farmasi, Teknik Kimia, Kimia Industri, Pertanian dan Teknologi Pertanian. 

MERUNTUHKAN BUDAYA PATRIARKHI LEWAT ILMU MEDIS


 Detail Buku :

Judul: WHY MEN DIE FIRST
Penulis : Marianne J. Legato
Penerbit : Daras Books
Tahun Terbit : Cetakan I, Januari 2010
Tebal: 282 halaman


Resensi Buku :

Budaya patriarkhi meyakini laki-laki sebagai mahluk superior daripada perempuan. Namun, Marianne J. Legato, professor dari Colombia University membantah tesis itu lewat buku ini. Ia menyimpulkan, laki-laki secara medis tidak lebih superior daripada perempuan. Sebab sifat alamiah laki-laki rapuh dan sebagian besar meninggal lebih cepat dibandingkan dengan perempuan.

Penyakit jantung yang diderita laki-laki lanjut usia merupakan salah satu penyebabnya. Namun, pada usia muda-pun, “pintu” kematian datang lebih cepat melalui beberapa penyakit, seperti kanker, depresi, stres, dan penuaan dini.

Salah satu penyebab biologisnya adalah gen. Kaum hawa memiliki dua kromosom X, sedangkan laki-laki hanya satu. Akibatnya, cacat bawaan yang terkandung dalam mutasi salah satu kromosom bisa di-cover oleh kromosom yang lain.

Hasil penelitiannya juga membuktikan betapa sistem kekebalan tubuh pada mereka sangat rentan. Laki-laki memiliki kemungkinan terserang penyakit jantung koroner pada pertengahan usia 30-an tahun, 15, sampai 20 tahun lebih awal daripada perempuan. Kaum adam juga memiliki kemungkinan meninggal akibat penyakit dua kali lebih besar dibandingkan dengan perempuan.

Penelusuran William R. Hazzard, Ketua Department of Internal Medicine di Bowman Gray School of Medicine of Wake Forest University, Winston-Salem, North Carolina, menyimpulkan hal sama. Cuma, penelitianya tidak semata fokus pada manusia, melainkan juga pada binatang (zoologi). Terbukti, umur jantan pada kera, burung kenari, katak, dan lainya jauh lebih pendek dari betina. William mengklaim, temuanya itu juga merupakan hal yang universal dalam zoologi.

Resensi Buku "Prinsip Umum Dan Dasar Farmakologi"


Detail Buku :
 
ISBN : 979-420-343-2
Penulis : Moh. Anief
Penerbit : GMUP
Tahun Terbit : 2004
Cetakan : Ke-3
Colation : 147
Tahun Terbit : 2004
Harga : Rp. 14,500.00


Resensi Buku :

Buku ini dimaksudkan sebagai buku acuan dalam pendidikan Sekolah Perawat Kesehatan dan isinya disesuaikan dengan silabus mata pelajaran Farmakologi/Far­masi yang telah ditentukan. Dalam buku ini diuraikan secara prinsip dan dasar tentang :
  1. Sejarah farmasi dan kedokteran.
  2.  Apakah yang disebut obat?
  3. Ilmu-ilmu yang mempelajari masalah penggunaan obat.
  4. Prinsip umum dalam farmakologi
  5. Macam-macam bentuk obat dan rute penggunaan.
  6. Apa pengaruh badan terhadap obat dengan kata lain obat akan mengalami proses ADME di dalam badan.
  7. Penggolongan obat berdasarkan kha­siat dan penggunaannya dan penggo­longan obat berdasar kelas terapi.
  8. Peranan pemerintah dalam mengatur lalu lintas obat meliputi : Kebijaksanaan dalam pengem­bangan obat oleh Pemerintah dan penggolongan obat menurut Perun­dang-undangan farmasi beserta cara memperoleh dan tempat pen­jualan obat.
  9. Uraian tuntunan apa yang perlu diper­hatikan sebelum menggunakan obat.  

Selasa, 06 Maret 2012

MENJADI FARMASIS PROFETIK

Dalam profesi farmasi, dikenal istilah “Seven Star Pharmacist”, sebuah pedoman karakter seorang farmasis dalam menjalankan profesinya, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur profesi kefarmasian. Namun, kondisi praktek profesi kefarmasian di lapangan memperlihatkan fenomena yang berbeda. Salah satu penyebabnya mungkin dikarenakan krisis keteladanan. Tanpa menafikan bertaburannya profesi kefarmasian yang berdedikasi pada tugasnya, adalah sebuah kenyataan bahwa krisis keteladanana adalah salah satu krisis yang tengah menimpa. Kita sangat membutuhkan seorang figur teladan untuk diikuti dan dicontoh.
 
Seorang penulis terkenal, Michael H. Hart, menempatkan Nabi Muhammad SAW pada posisi pertama dalam daftar tokoh-tokoh berpengaruh sepanjang sejarah. Maka seorang farmasis sebenarnya dapat pula mengambil pelajaran dari keteladanan Beliau. Menjadi farmasis profetik (prophet = nabi), farmasis yang meneladani Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan profesinya. Ketika dikaitkan dengan pedoman “Seven Star Pharmacist”, maka keteladanan Nabi Muhammad SAW adalah mata air keluhuran yang menyimpan pelajaran-pelajaran yang dapat digali.

  1. Leader : Leader disini diartikan bahwa seorang farmasis harus memiliki karakter seorang pemimpin. Kepemimpinan sangat berkaitan dengan kesadaran akan arti diri, dan penetapan tujuan bersama. Kepemimpinan memiliki 2 fungsi dasar, yaitu fungsi administrasi dan fungsi sebagai top manajemen. Fungsi administrasi yakni mengadakan formulasi kebijaksanaan administrasi dan menyediakan fasilitasnya. Sedangkan fungsi sebagai top manajemen yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling, dan sebagainya. Ki Hajar Dewantara berkata bahwa pemimpin itu haruslah “ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani” yang artinya di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan.
  2. Decision Maker : Decision Maker disini diartikan bahwa seorang farmasis harus dapat mengambil dengan bijak, tepat, dan cepat. Seperti kata mantan presiden Jusuf Kalla “Lebih Cepat Lebih Baik”. Pengambilan keputusan ini haruslah memerlukan kemampuan untuk memahami persoalan yang utuh, kemampuan menentukan keputusan di antara pilihan-pilihan, serta ketegasan atas keputusan yang telah diambil atau dengan kata lain bahwa seorang farmasis haruslah memiliki kemampuan untuk menganalisis masalah dan mencari jalan pemecahan dari masalah tersebut (problem solving).
  3. Communicator : Communicator disini diartikan bahwa seorang farmasis harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik harus mencakup perkataan yang jelas dan ringkas. Memberikan konsultasi, informasi, dan edukasi dengan cara yang bijak. Salah satu komunikasi yang penting adalah kemampuan mendengar, mendengar untuk mengerti, mengerti kondisi pasien seutuhnya.
  4. Teacher : Teacher disini diartikan bahwa seorang farmasis harus mendidik calon farmasis atau farmasis muda. Pembinaan pada penerus harus terus dilakukan. Regenerasi profesi kefarmasian adalah sesuatu yang haruslah berjalan, bagaimana seorang farmasis mengarahkan dan membimbing calon farmasis/farmasis muda dalam mengembangkan diri. Idealnya bahwa seorang farmasis mampu mengkolaborasikan potensi-potensi para calon farmasis/farmasis muda menjadi prestasi-prestasi puncak.
  5. Long Life Learner : Long Life Learner disini diartikan bahwa seorang farmasis harus senantiasa mengembangkan sikap mencari ilmu sepanjang hayat. Idealnya bahwa seorang farmasi harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu kefarmasian, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta semangat untuk terus belajar seumur hidup.
  6. Care Giver : Care Giver disini diartikan bahwa seorang farmasis harus memberikan pelayanan dan perhatian kepada sesama. Seorang farmasis mampu mengembangkan sikap altruis dalam menjalankan profesi, meningkatkan “Quality Of Life” masyarakat, serta mengedepankan aspek sosial daripada aspek bisnis dalam berprofesi.
  7. Manager : Manager disini diartikan bahwa seorang farmasis harus memiliki kemampuan manajerial yang baik dalam mengelola beragam sumber daya yang tersedia. Farmasis yang sebenarnya haruslah mampu menempatkan seseorang pada posisi yang sesuai dengan potensinya, mampu mengatur perencanaan pengadaan invetaris, dan mampu megatur skala prioritas dalam pengaturan jadwal kegiatan.
(tulisan ini diperbaharui dari sumbernya www.ikatanapotekerindonesia.com)

"KONSEP DASAR FARMAKOLOGI : Panduan Untuk Mahasiswa, Edisi 3"


Judul Asli :
Basic Concepts In Pharmacology : A Student’s Survival Guide, 3th ed.

KONSEP DASAR FARMAKOLOGI : Panduan Untuk Mahasiswa, Edisi 3
Alih Bahasa : dr. Huriawati Hartanto
Editor Edisi Bahasa Indonesia : July Manurung, S.Si., Apt.
Copy Editor : Daniel Letare Purba, A.Md.Pb.

Hak Cipta Terjemahan Indonesia
© 2006 Penerbit Buku Kedokteran EGC
P.O. Box 4276/Jakarta 10042
Telepon : 6530 6283
Anggota IKAPI


Keunggulan Buku :

  1. Mengatur dan meringkas yang perlu anda ketahui.
  2. Menyederhanakan proses belajar dengan menyajikan obat-obat berdasarkan penggolongannya.
  3. Menjelaskan hal-hal terpenting yang perlu anda ketahui tentang setiap golongan obat.
  4. Menekankan konsep utama dan defenisi.
  5. Memungkinkan anda menguji tingkat kompetensi dan kebutuhan belajar anda sendiri.
  6. Memuat banyak kotak ringkasan, ilustrasi, dan tabel yang menyoroti informasi-informasi terpenting.

INFO PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I 2012

Disampaikan kepada mahasiswa-mahasiswi yang memprogram mata kuliah Kimia Organik I 2012 untuk melihat info di bawah ini :

A.    Nama-Nama Asisten Pendamping Praktikum Kimia Organik I 2012 (download di sini)
B.     Nama-Nama Judul Perobaan Praktikum Kimia Organik I 2012 (download di sini)
C.     Peraturan Praktikum Kimia Organik I 2012 (downloaddi sini)
D.    Format Penulisan Jurnal Praktikum Kimia Organik I 2012 (download di sini)
E.     Format Penulisan Laporan Lengkap Praktikum Kimia Organik I  2012 (downloaddi sini)
F.      Contoh sampul jurnal dan laporan praktikum (downloaddi sini)

Sabtu, 03 Maret 2012

EFEK ANTIHIPERGLIKEMIA INFUSA KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN

Oleh :
Farida Hayati, Sitarina Widyarini, Helminawati Helminawati


ABSTRAK


Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek antihiperglikemia infusa kangkung darat (Ipomoea reptans P.) pada mencit Swiss jantan yang diinduksi streptozotocin (STZ) dengan parameter pengukuran kadar glukosa darah puasa (KGDP) dan berat badan. Sebanyak 30 ekor mencit Swiss jantan berat 20 - 30 g dibagi menjadi 6 kelompok (N=5), Kelompok I (kontrol normal) yang tidak diberi perlakuan. Kelompok II (kontrol negatif) diberi STZ dosis 40mg/kgbb secara intraperitoneal selama 5 hari berturut-turut. Kelompok III (kontrol positif) diberi metformin 3,9 mg/20 g BB. Kelompok IV;V;VI diberi infusa kangkung darat dosis 44,64 mg/20 g BB; 89,28 mg/20 g BB; 178,56 mg/20 g BB. Kangkung darat diberikan secara p.o selama 7 hari berturut-turut yaitu pada hari ke-13 sampai hari ke-19 setelah pemberian STZ. Pengukuran KGDP pada hari ke-0 (sebelum pemberian STZ), hari ke-13, hari ke-20 dengan cara diambil darah secukupnya melalui ekor mencit Swiss jantan yang sudah dipuasakan sebelumnya dan diukur menggunakan glukotest. Data dianalisis dengan analysis of covarian (ANCOVA) dan analysis of varian (ANOVA) (p=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan mencit diabetes rata-rata mengalami kenaikan dibandingkan kelompok kontrol normal sebesar 0,2g/hari dan mencit Swiss jantan mengalami penurunan KGDP setelah diberikan infusa kangkung darat (Ipomea reptans P.) dosis 44,64 mg/20 g BB; 89,28 mg/20 g BB; 178,56 mg/20 g BB sebesar 21,27%; 34,44%; 31,18%.

Kata kunci:
kadar glukosa darah puasa (KGDP), kangkung darat (Ipomea reptans Poir), metformin, streptozotocin (STZ).

KARAKTERISASI DISPERSI PADAT IBUPROFEN-SSG (Sodium Starch Glycolat) DENGAN TEKNIK KNEADING

Oleh :
Bambang Hernawan Nugroho, Nugroho Dewi, Yandi Syukri



ABSTRAK
 
Ibuprofen merupakan Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS). Salah satu permasalahan yang dimiliki oleh ibuprofen ialah ibuprofen praktis tidak larut dalam air. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kelarutan ibuprofen dalam sistem dispersi padat dengan teknik kneading. Dispersi padat dengan teknik kneading dan campuran fisik disiapkan dengan perbandingan ibuprofen-Sodium Starch Glycolate (SSG) 1:1, 1:2, 1:3, dan 1:4 b/b. Dispersi padat dengan teknik kneading disiapkan dengan pembuatan pasta menggunakan pelarut air dan etanol 96%, yang kemudian dikeringkan dengan oven pada suhu 50°C selama 24 jam. Interaksi dispersi padat dianalisis dengan spektrofotometer inframerah, dan uji disolusi dilakukan dengan metode keranjang dengan medium disolusi berupa dapar fosfat pH 7,2 dengan kecepatan putar 100 rpm pada suhu 37° ± 0,5°C selama 60 menit. Karakterisasi dispersi padat dilakukan berdasarkan uji spektrofotometri inframerah, uji disolusi, dan uji ukuran partikel. Parameter uji disolusi yang digunakan pada penelitian ini adalah Dissolution Efficiency (DE10, DE30, dan DE60). Data yang didapatkan dari uji tersebut dianalisis secara statistik menggunakan one way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil uji spektra inframerah menunjukkan bahwa ada pergeseran dalam spektra dari dispersi padat maupun campuran fisik. Hasil tersebut menandakan adanya interaksi antara ibuprofen dan SSG. Hasil uji disolusi menunjukkan bahwa peningkatan jumlah SSG sebagai pembawa dapat menurunkan kelarutan dispersi padat dengan teknik kneading. Untuk campuran fisik, peningkatan jumlah SSG dapat meningkatkan kelarutan sampai level tertentu, dan selanjutnya mengalami penurunan kelarutan. Hasil uji disolusi terbaik diperoleh dari formula campuran fisik 1:1, dengan selisih nilai DE60 sebesar 12,23 dibandingkan dengan ibuprofen murni.

Kata kunci: disolusi, dispersi padat, ibuprofen, SSG, teknik kneading